Harusnya
seorang Da'i itu memberi jamaahnya ilmu fikih agar para jamaah
mengetahui praktek ibadah yang benar dan sesuai tuntunan,
Harusnya seorang Da'i itu memberi motivasi agar jamaahnya semangat menjalankan ibadah, rajin sedekah, dan pandai menjaga pergaulan,
Harusnya seorang Da'i itu memahami tingkatan hak keilmuan jamaah, hingga dengan tepat masalah yang ia hadapi bisa terselesaikan,
Namun sangat disayangkan,
Da'i saat ini merecoki pemikiran jamaah dengan perbandingan mazhab yang hanya akan membuat para jamaah merasa bisa membuat fatwa untuk dikeluarkan,
Da'i saat ini merecoki pemikiran jamaah dengan masalah
ikhtilaf yang bahkan dapat menimbulkan perpecahan,Harusnya seorang Da'i itu memberi motivasi agar jamaahnya semangat menjalankan ibadah, rajin sedekah, dan pandai menjaga pergaulan,
Harusnya seorang Da'i itu memahami tingkatan hak keilmuan jamaah, hingga dengan tepat masalah yang ia hadapi bisa terselesaikan,
Namun sangat disayangkan,
Da'i saat ini merecoki pemikiran jamaah dengan perbandingan mazhab yang hanya akan membuat para jamaah merasa bisa membuat fatwa untuk dikeluarkan,
Da'i saat ini merecoki pemikiran jamaah dengan masalah
Da'i saat ini, ah, sudahlah,
Seperti dokter, dai seharusnya memberi obat, bukan memberi tahu kejadian rumit yang terjadi dalam tubuh pasien yang berpenyakitan,
Urusan cara mendiagnosa suatu penyakit dan mengombinasikan obat seharusnya tidak didapat pasien dari rumah sakit, namun didapat dari kuliah di fakultas kedokteran,
Kenapa? Karena kebanyakan malpraktek terjadi karena dokter-dokter sok bijak sengaja keceplosan,
Hai para da'i, kini apakah dirimu mencetak pribadi cinta Islam, ataukah pribadi yang sok cerdas yang suka mengotak-atik fikih yang bahkan oleh orang yang menguasai usul fikih pun sulit diselesaikan?
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar