Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 11.07
with No comments
Ku pikir, hal ini penting untuk dijadikan bahan renungan serta alasan untuk melakukan perbaikan,
Ada dua kesalahan yang sering terjadi saat membaca Al-Quran,
Pertama, adalah membaca Al-Quran dengan mulut yang hanya sedikit
terbuka, sehingga huruf bervokal "a" menjadi condong ke "o", dan vokal
"i" menjadi condong ke "e" saat didengarkan,
'Pronunciation' menjadi tidak bagus, dalam beberapa kasus, mungkin dapat merubah makna saat diartikan,
Kedua, adalah selalu menggunakan suara hidung membaca Al-Quran,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 11.05
with No comments
Ini tentang sebuah penyakit, yang saat ini dianggap sebagai kecenderungan biasa,
Penyakit kasat mata namun sangat berbahaya,
Namanya homoseksual, kelainan kecenderungan selera,
Jika laki-laki harusnya menyukai wanita, maka penderita penyakit ini
lebih memilih sesama lelaki, bahkan lebih parah lagi, anak-anak pun tak
jarang menjadi korbannya,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.59
with No comments
Untuk calon mertua serta rakyat, jadikan shalat sebagai patokan untuk menentukan pilihan tepat,
Jika muslimah, maka patokannya bertambah, yakni jilbab yang sempurna menutup aurat,
Jangan mudah tertipu dengan foto narsis berlatar Ka'bah yang kebanyakan hanya membuat ibadah menjadi tak khidmat,
Jangan pula tertipu dengan calon yang hanya shalat setiap jumat,
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengabdi, pada rakyat maupun pada
suami/istri, jika mengabdi pada Tuhan -yang hanya sebentar- saja tidak
sempat,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.57
with No comments
Mendiamkan orang yang salah bukanlah sebuah tindakan yang menunjukkan kebijaksanaan,
Karena bisa jadi orang tersebut tak sadar jika ia telah melakukan kesalahan,
Jalan keluarnya sebenarnya bukan dengan merajuk, tapi katakan,
Katakan kesalahan yang ia lakukan sehingga ia bisa melakukan perubahan, perbaikan,
Aku pribadi, saat melakukan kesalahan, lebih suka dimarahi habis-habisan dari pada tidak jelas didiamkan,
Tapi tentu saja, peringatan terbaik harus disampaikan dengan pilihan kata yang pas, cocok dengan keadaan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.55
with No comments
Pola
penjajahan Belanda dulu adalah dengan menguasai ekonomi khususnya
rempah-rempah, mempekerjakan pribumi di bidang pekerjaan rendah,
membayar "uang keamanan" kepada pemerintah, dan saat rakyat Indonesia
terlena dan lengah, mulailah mereka sebarkan agama mereka,
Saat mereka melakukan kristenisasi, barulah rakyat membuka mata, melakukan perlawanan dengan bambu runcing sebagai senjata,
Kini pun sebenarnya Indonesia dalam proses jajahan yang nyata,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.51
with No comments
Perubahan suatu bangsa dimulai dari pendidikan, itu pasti,
Namun jangan mempersempit pendidikan hanya terbatas pada ruangan kelas dengan meja dan kursi,
Memang, pendidikan langsung dilakukan oleh institusi,
Namun jangan lupa bahwa lingkunganlah yang lebih dominan membentuk karakter diri,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.48
with No comments
Entah kenapa, pagi ini saya teringat slentingan pengetahuan yang dulu diberikan oleh guru matematika saya, Ustad Henaldi,
Tentang pandangan orang-orang atheis terhadap keberadaan Nabi,
Mengapa menarik? Tentu, karena atheis adalah mereka yang tidak percaya
bahwa tuhan itu ada, lalu bagaimana mereka memandang mukjizat yang nyata
jika mereka tidak percaya campur tangan ilahi?
Berbeda dengan kita, yang saat mendengar mukjizat nyata, kita akan berujar "subhanallah" berkali-kali,
Sedangkan atheis, tak punya tuhan untuk dipuji,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.45
with No comments
Sejarah adalah guru terbaik untuk memprediksi masa depan,
Maka izinkan saya untuk sedikit memberi pemaparan,
Berdasarkan apa yang terjadi di daratan Spanyol, berabad-abad silam, yang kita sebut sebagai pembantaian,
Pembantaian umat Islam yang dilakukan oleh umat kristian,
Umat Islam tak berdaya, tak mampu melawan,
Semua karena umat Islam memiliki kadar tinggi husnuzan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.42
with No comments
Untuk orang yang suka terlambat, ayahku dulu sempat bernasihat, begini bunyinya,
"Coba kamu bayangkan, jika yang terlambat itu adalah seorang dokter, maka bisa jadi ia telah menghilangkan nyawa!"
"Jika yang terlambat adalah calon penumpang pesawat, maka tak peduli, pilot akan meninggalkannya!"
"Jika yang terlambat itu orang yang shalat, maka di surat Al-Maun ada ancamannya!"
Bergidik aku mendengarnya,
Karena tiga hal di atas adalah kesalahan wajar yang banyak dilakukan oleh kebanyakan orang Indonesia,
Namun sangat fatal jika dilakukan oleh minoritasnya,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.40
with No comments
|
Boleh, jika Anda bukan guru |
Bukan rahasia bila virus alay sudah mewabah,
Cukup wajar jika yang menjadi korbannya adalah anak sekolah,
Namun jika yang menderita alay adalah seorang guru, ini yang menjadi masalah,
Padahal dia harus menjadi contoh, bahasa Arabnya "uswah",
Kalau seorang guru itu alay, apa bedanya dia dengan abg labil usia 18 tahun ke bawah?
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.35
with No comments
Pendekatan Islam dalam pemerintahan seharusnya mencontoh pendekatan yang dilakukan oleh Bapak Muhammad Hatta,
Beliau muslim taat? Pasti, karena beliau berasal dari Ranah Minang, tempat lahir banyak sastrawan dan ulama,
Beliau sekuler? Ini hanya perkataan orang tak tahu sejarah dan tidak mengenal Pak Hatta,
Beliau paham, memberi merek Islam pada Pancasila bisa menimbulkan kerusuhan, beliau urung melakukannya,
Makanya beliau menaruh Islam di Pancasila secara samar, Ketuhanan Yang
Maha Esa, dan hanya Islam yang punya Tuhan Yang Maha Esa,
Yang lain, ada ketuhanan yang beranak, ada juga ketuhanan yang maha tiga,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.32
with No comments
Seorang lelaki Katholik mengalami goncangan keraguan di dalam dadanya,
Karena doktrin Trinitas yang tidak masuk logika,
Ia berniat memperbandingkan agama,
Semua sudah ia pelajari, dari Hindu hingga Konghuchu, dari Protestan hingga Budha,
Masih, logikanya tak bisa menerima,
Akhirnya ia berniat mempelajari Islam, agama dengan penduduk terbesar di Indonesia,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.28
with No comments
Senyum,
Anda akan dianggap sombong jika senyum saat ujian,
Sedangkan senyum saat sidang munaqasyah skripsi, penguji akan merasa diremehkan,
Jika Anda tampan, senyum Anda akan diartikan sebagai tindakan "sok kecakepan",
Jika Anda jelek, maka senyum Anda akan diartikan cari perhatian,
Hanya senyum dari mereka yang cantik saja yang akan mendapat pujian,
Halah, urusan senyum, tak usahlah perkataan orang terlalu dipikirkan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.22
with No comments
Orang bilang, tak akan ada yang akan menjual sesuatu jika tidak ada yang membeli,
Ah, saya tidak sepenuhnya percaya, berikut saya paparkan bukti,
Untuk cuci tangan, dulu orang-orang menggunakan sabun mandi,
Namun setelah handwash dijual, barulah orang-orang berpikir, "Oh, ternyata kita butuh produk ini,"
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.19
with No comments
Manusia itu makhluk sosial, harus hidup berlembaga,
Hidup berlembaga itu kadang memimpin, kadang dipimpin, ini hal yang niscaya,
Jika tak bisa memimpin, maka harus rela menjadi orang yang dipimpin, begitu pula sebaliknya,
Jika tak mau dipimpin, tak siap memimpin, maka tingallah saja di rimba, berrumah gua,
Syukur-syukur bisa menjadi bos kawanan kera,
Namun jangan menyesal jika ternyata malah menjadi korban "bullying" para primata,
Paling tidak begitulah isi "ceramah gratis" ayah yang dulu sering
kudengar, ya, saat berkelahi dengan adik atau tidak patuh pada ibunda,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.10
with No comments
Meski sama-sama punya kegiatan, organisasi mahasiswa sangat berbeda dengan perusahaan,
Perusahaan bergerak dengan motivasi gaji, sedangkan organisasi bergerak murni motivasi keilmuan,
Perusahaan bisa memberi hukuman, namun organisasi yang memberi hukuman bisa-bisa ditinggalkan,
Perusahaan menghasilkan uang, sedangkan organisasi, malah uang anggota yang dikeluarkan,
Tanpa komitmen kuat dan saling paham antara semua elemen organisasi, kegiatannya tidak akan berjalan,
Saat komitmen dilupakan, sejatinya kita telah zalim kepada anggota lain yang diabaikan,
Sekarang paham kan, mengapa menjadi pemimpin sebuah organisasi itu lebih sulit dari pada menjadi direktur perusahaan?
Semoga setiap pemimpin organisasi nonprofit bisa tetap semangat dan bertahan,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.06
with No comments
Dulu, aku sempat berpikir bahwa pelawak adalah orang yang kecerdasannya di bawah rata-rata,
Namun tidak, aku salah! Ternyata mereka adalah orang yang kreatif dan
cerdas, sehingga apa yang dikatakannya bisa membuat orang lain tertawa,
Buktinya? Hmm, biar kuceritakan sebuah lawakan,dari Akbar, saat tampil di ILK,
Cerita saat ia azan subuh, namun jamaah yang hadir hanya berdua,
Jamaah sedikit, tentu ia kecewa,
Hari itu juga, jam 10, azan kembali dikumandangkannya,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 10.03
with No comments
Madrasah Sumatera Thawalib Parabek didirikan oleh Syekh Ibrahim Musa pada tahun 1910,
Muhammadiyah serta instansi pendidikan di bawahnya didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912,
Taman Siswo didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922,
Jika sebutan Bapak Pendidikan Indonesia itu berdasarkan siapa yang pertama, mengapa bukan Syekh Ibrahim Musa?
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 09.55
with 2 comments
Untuk menjadi seorang ulama/cendekiawan/ilmuan, ada 3 syarat yang harus dipenuhi,
Pertama, iman kuat yang tertancap di hati,
Kedua, keilmuan yang kuat sebagai modal utama yang bisa dibagi,
Ketiga, pengaruh di masyarakat, dengan menguasai bahasa, adat, adab serta hal-hal lain yang harus diketahui,
Untuk syarat pertama dan kedua, semua calon cendekiawan tahu pasti,
Untuk syarat ketiga, mungkin masih banyak yang menganggap enteng tidak peduli,
Padahal kenyataannya, dengan syarat ketigalah ilmu itu bisa disampaikan dan menjadi berarti,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 09.52
with 1 comment
Seorang senior luar biasa memberiku nasihat suatu ketika,
Saat aku bertanya tentang semangatku yang naik turun saat belajar, padahal banyak buku harus ku baca,
Beliau berkata,
"Semangat itu ada dua,
Pertama, semangat yang muncul tiba-tiba,
Seperti saat setelah kita mengikuti acara motivasi, semangat itu muncul meluap-luap, ingin segera berubah saat itu juga,
Semangat macam ini biasanya membuat pelakunya membebani diri dengan kegiatan di luar kemampuannya,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 09.33
with No comments
Dikisahkan oleh Bapak Taufik Ismail, dalam buku beliau, Katastrofi
Mendunia, bahwa cikal bakal pendirian Kulliyatul Banat Al-Azhar itu
terinspirasi dari Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang yang didirikan
oleh Syaikhah Rahmah Al-Yunusiyyah.
Tahun 1955, rektor
Universitas Al-Azhar saat itu, Dr. Abdurrahman Taj, berkunjung ke
Perguruan Diniyyah Putri yang didirikan tahun 1923.
Beliau takjub dengan
besarnya kepedulian Syaikhah Rahmah Al-Yunusiyyah terhadap pendidikan
wanita. Makanya, beliau bercita-cita untuk membangun pula perguruan
putri (kulliyatul banat) di Al-Azhar.
Tak heran jika mandeh kita, Rahmah Al-Yunusiyyah mendapat gelar Syaikhah dari Al-Azhar, atau Doktor Honoris Kausa.
Syaikhah Rahmah Al-Yunusiyyahlah yang sebenarnya dan seharusnya menjadi inspirator serta tokoh kebangkitan wanita.
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 09.30
with No comments
Sajakku untukmu, Tuan Syariat,
Lima belas tahun terakhir, namamu mencuat,
Ditandai dengan jumlah wanita berjilbab yang meningkat,
Juga bank-bank syariah yang mulai berkembang pesat,
Alhamdulillah, ekonomi sudah mulai berkawan denganmu, Tuan Syariat,
Namun aku tahu, kau ingin berkawan dengan semua, bukan hanya ekonomi,
tetapi juga fashion, pendidikan, politik serta hiburan rakyat,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 09.16
with 2 comments
Ini satu kisah dalam perjalanan panjang kehidupan Syekh Ibrahim Musa,
Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Madrasah Sumatera Thawalib Parabek Agam, dulu aku belajar di sana,
Beliau pernah diundang ke sebuah acara syukuran, dalam bahasa masyarakat di Minang disebut "Mandoa" (berdoa),
Saat akan diadakan doa, pemimpin doa membakar kemenyan, tak ada satu pun yang tahu tujuannya,
Salah satu yang hadir kepada Syekh Ibrahim Musa bertanya,
"Wahai Syekh, membakar kemenyan hukumnya apa?"