Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)

Ketek Banamo, Gadang Bagala


Kapanpun, dimanapun, bagaimanapun, laki-laki Minang tetap "ketek banamo gadang bagala". (saat kecil ia memiliki nama, saat besar ia memiliki gelar).

'Gadang bagala', besar disini ditandai dengan status sosialnya yang sudah menikah. Dan gelar laki-laki Minang biasanya ditentukan oleh Niniak Mamak (Tetua dan yang dituakan dalam adat Minang) saat Baralek Nikah.

Pertanyaannya, bagaimana dengan lelaki Minang yang sudah menikah tapi belum memiliki 'gala'? Mungkin karena menikah di rantau atau hal lainnya?

Yah kalau kita kembali pada teks "ketek banamo gadang bagala", lelaki Minang yang sudah menikah tapi belum memiliki 'gala'?

Guru Berprestasi?

Kadang geli rasanya saat seorang guru memamerkan prestasi satu-dua muridnya untuk menarik minat calon murid, seolah mereka akan sangat beruntung mengenyam pendidikan darinya.

Kenapa? Karena..

Jika seorang guru hanya mampu mencetak satu, dua atau tiga siswa berprestasi di tiap angkatan, maka sejatinya, guru itulah yang beruntung karena mendapatkan murid cerdas hingga berhasil mengharumkan namanya. Bukan sebaliknya.

Guru berprestasi adalah guru yang memberi kesuksesan merata bagi siswanya. Bukan guru yang memberi kesuksesan pada satu-dua muridnya.

Kopi Ayah, Cinta Hitam yang Membuat Candu

doc. annsilva.wordpress.com
Minuman Favoritku?

Dulu mungkin akan ku jawab "jus jeruk", "es pokat" atau "es teh". Ah, jawaban sok keren mengikuti trend,

Kawan, jika kini kau tanya apa minuman favoritku, maka akan ku jawab, 'Kopi sisa Ayah buatan Ibu'.

Keren bukan? Atau? Ah, mari kita lanjutkan,

Dulu, biasanya Ayah hanya minum setengah cangkir, kemudian Ayah tinggalkan,

Pana Si Mahasiswa Teknik Sipil



Well, ijinkan aku bercerita tentang si Pana. Pastinya ini bukan nama sebenarnya.

Pana, seorang mahasiswa teknik sipil yang suka main ke rumah sakit setelah jam kuliah berakhir. Bukan karena ia mengidap penyakit, bukan. Namun ia merasa pekerjaan dokter itu mudah. Bahkan sudah dua tahun terakhir ia selalu meramu paracetamol dan CTM sendiri saat flu menyerangnya.

Hari demi hari, ia melihat para dokter

Jangan Menghianati Pahlawan

Well, jika Pangeran Diponegoro, Tuangku Imam Bonjol, Cut Nyak Din serta pahlawan kita yang lain tahu bahwa kemerdekaan yang mereka perjuangkan dulu akan berubah menjadi negara yang seperti ini, tentu mereka tak akan mau repot angkat senjata memerangi para penjajah durjana,

Kenapa?

Karena mereka tahu, memperjuangkan negara yang bahkan tak tegas menindak pemerkosa tak akan berbuah syahid pada akhirnya,

Karena pejuang dan pahlawan kita dulu itu bukan sembarang pejuang, tapi mereka pun paham ilmu agama,

Saat Istri Protes

Suatu hari, Istri, sebut saja Ana yang selalu teratur membaca postingan-postingan keagamaan di internet mengajukan "komplain" kepada suaminya, Azam.

"Mas Azam, Ana tidak mau lagi masak, membuatkan Mas Azam kopi, masak untuk Mas Azam, dan segala urusan rumah tangga lain, karena Ana baca di internet, hak Mas hanya hidup bersama Ana. Sedangkan untuk urusan rumah tangga, Mas tidak berhak menyuruh Ana. Hak Ana ini diatur oleh ilmu Fiqih lho Mas. Dimulai dari sore ini ya Mas Azam,"ujarnya sedikit ragu, tapi tersampaikan juga.
 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger