Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)

Punahnya Bahasa Minang? Tinggal Menunggu Waktu!



Lagi-lagi saya terlibat diskusi tentang kontroversi penyelamatan bahasa daerah dengan salah seorang kawan saya.

Saya, lelaki Minang tulen, dianggap terlalu kuat mempertahankan Bahasa Minang sehingga bahasa keliru yang digunakan oleh kawan-kawan sering saya koreksi. Sedangkan mereka, entah mengapa sejak puber, mulai menggunakan bahasa rusak. Mungkin karena faktor 'gengsi', pikir saya.

Alasan logis namun apatis selalu dikemukakan, “Yang penting paham, bukan?”

Ah, ya! Tentu saja bahasa digunakan agar lawan bicara memahami apa yang dimaksudkan oleh penggunanya. Namun, alasan ini bagi saya hanya bisa diterima jika bahasa hanya digunakan untuk berkomunikasi. Dan jika bahasa hanya berpatokan pada paham-tak paham, berarti bahasa manusia itu sama saja dengan bahasa lumba-lumba, bahasa koala, bahasa harimau sumatera, bahasa kerbau yang pasrah saja saat dicucuk hidungnya.
 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger