Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)

Jangan Bermental Kera!

Ibu Kera terpaksa jadi janda
Ah, ya,
Ada satu lagi serial kancil yang belum kukisahkan,

Ini cerita tentang kancil dan seekor kera besar, bisa jadi siamang atau urangutan,

Kera bertanya, "Kancil, kau lihat benda besar yang bergantung di pohon itu? Benda coklat aneh yang bentuknya sedikit merusak pemandangan?"

Kancil tahu bahwa benda yang ditunjuk si kera adalah sarang lebah, yang di dalamnya terdapat manisan,

Kancil tak ingin si kera mendekat, apalagi mengganggu, karena lebah bisa membunuh hanya dengan sengatan,

Kami Butuh Jagoan Sungguhan, Bukan Dadakan!

Wabah sebelum pemilu itu biasanya adalah munculnya jagoan-jagoan dadakan,
Entah dari mana datangnya, tiba-tiba banyak diliput media, seolah pahlawan,

Gelar haji, datuak, bangsawan, semuanya dipamerkan,

Seolah ia sosok yang dicintai rakyat, ya, dibuat-buat melalui pencitraan,

Jika ingin kritis, tentu akan muncul pertanyaan,

Sebelum pemilu, kemana saja Anda? Kenapa baru sekarang batang hidung Anda tampakkan?

Taimpik di Ateh

Ada lagi kisah lain, saat kancil mendapati seekor kerbau dililit oleh ular yang berdiameter kurang lebih 30 senti,
Kerbau minta bantuan kancil, karena ia merasa telah dizalimi,

Karena sebelumnya, ia menolong ular tersebut dari himpitan batang kayu. Namun saat ular bebas, malah ia berusaha menjadikan kerbau sebagai santapan bergizi,

Begitulah, air susu dibalas dengan air tuba, umpama orang yang tak tahu balas budi,

Kancil menggunakan kelihaian berkomunikasi,

Cadiak nan Indak Galia

Lain dengan buaya, lain pula kisah kancil dengan macan belang,
Saat dijepit macan, kancil berusaha mencari peluang,

Ia katakan pada macan, bahwa ada mahkota raja hutan yang harusnya dipakai macan, sehingga penampilannya sebagai raja hutan tidak kurang,

Kancil menawarkan jasanya untuk mengantarkan macan menuju tempat dimana terdapat mahkotanya yang hilang,

Setelah jauh berjalan, mereka melihat sesuatu yang berwarna indah, berkilau terrgantung di sebuah batang,

Takuruang di Lua

Ijinkan aku berbagi tentang kisah kancil dan buaya,
Kisah saat di pinggir sungai, kancil digigit kakinya oleh buaya,

Kancil takut? Pasti! Namun menariknya ia masih bisa mencari solusi lolos dari bahaya,

Ia tanyakan pada buaya, "jumlah buaya di sungai ada berapa?"

Buaya tentu tidak bisa menjawab, dan dengan lihai kancil pun menawarkan bantuannya,

Ia bersedia membantu menghitung jumlah buaya, asal dilepaskan terkaman kakinya,

Bukik Tinggi, Kurai dan Bukittinggi, Mana yang Dahulu Menjadi Ibukota PDRI?


Kadang saya pun bingung bagaimana untuk membahasakan, karena nyatanya, empat nama di atas berbeda, meski sedikit orang yang menyadari,
 
Baiknya kita mulai dari Agam, sebuah Kabupaten Madani,

 

Ia kokoh mengelilingi sebuah kota kecil di bagian timurnya, yang bernama Bukittinggi,

Tapi jangan salah, Bukittinggi sekarang berbeda dengan Bukittinggi yang dulu pernah menjadi ibukota PDRI,

Perbedaan Kita Bukanlah Rahmat

Perbedaan yang merupakan rahmat bukanlah perbedaan yang menimbulkan permusuhan,

Perbedaan yang merupakan rahmat, adalah perbedaan cara dalam mencapai satu tujuan,

 

Tujuan kita -sebagai muslim khususnya- adalah menebar kebaikan,
 

Maka cara seseorang bisa saja berbeda dengan yang orang lain lakukan,

Ada yang melakukannya dengan membuat tulisan,

Suuzan, Suuzan, Suuzan, Jangan Pernah Dekati Dia Lagi!

Seorang wanita muda naik ke sebuah bus kota. Penuh sesak, tak ada satu pun tempat duduk tersisa. Namun ia tak kehabisan akal, ia mendekat pada bangku seorang pemuda, berharap sang pemuda bermurah hati memberinya tempat duduk.
Sepuluh detik, dua puluh detik, lima menit, bahkan hingga akhir tujuan, sang pemuda masih asyik dengan buku yang ia baca.

Si wanita kesal, kesal karena merasa seorang wanita seperti dirinya haruslah dimuliakan. Dalam hal ini, seorang pemuda haruslah rela memberinya tempat duduk.

Karena Beda Persepsi

Ada perbedaan pemahaman antara ulama dan masyarakat awam mengenai tasawuf dan para sufi,
Saat ulama memahami tasawuf sebagai ilmu untuk menyucikan hati,

Masyarakat awam masih banyak yang menganggap tasawuf sebagai ilmu agar kebal api,

Dengan meminta bantuan pada roh-roh orang yang sudah mati,

Melalui banyak ritual, sesajen, semedi,

Sukses Adalah Usaha

Jika kesuksesan dan kegagalan itu dilihat dari tercapainya tujuan,
Maka beberapa Nabi akan dicap gagal, karena tidak bisa membuat umatnya beriman,

Namun ternyata tidak! Ternyata kesuksesan diukur dari besarnya usaha yang telah dilakukan,

Karen hidayah sejatinya adalah dari Allah, bahkan seorang Nabi pun hanya bisa mengusahakan, tidak bisa memberikan,

Lalu kenapa kebanyakan manusia memandang hina mereka yang mengalami kegagalan?

Belajar dari Bali




Aku sempat terkejut saat tahu bahwa ayah melakukan studi banding ke Bali. Bagaimana bisa? Kenapa harus Pulau Dewata? Kenapa bukan Aceh yang jelas dengan kanun agamanya? Masih banyak kenapa-kenapa lain yang menggelayut di benak, membuat sesak otak.

Bagaimana tidak? Ayah adalah pegawai negeri Kementrian Agama Kabupaten Agam, sebuah kabupaten dengan mayoritas penduduk muslim. Malah aku berani mengatakan bahwa 100% penduduk di kabupatenku adalah muslim. Lalu ilmu macam apa yang akan dibawa dari sebuah provinsi dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu?

Ini Salah Menteri Pendidikan



Dua bulan lagi UN akan ku jalani. Walaupun belajar di pesantren, yang notabenenya adalah institusi pendidikan agama yang harusnya independen, ternyata peraturan mentri pendidikan tetap saja menghantui kami. Rasa ngeri mulai terasa, entah kenapa, mungkin karena banyaknya try out, dan juga pelajaran sore yang tak kenal istirahat.

Bukan UN yang kutakutkan. Tentu saja jika hanya mengejar “lulus”, nilai rata-rata 5,1 bisa kuraih. Namun aku lebih mencemaskan siapa aku, akan jadi apa aku. Aku bersekolah di pesantren dengan kurikulum belum matang. Aku mulai bingung, apakah aku akan menjadi da’i berjubah, atau seorang bisnismen berjas.

Terlanjur Menebar Benci

Suatu waktu, Gari mendengar kabar bahwa "Fulan" melakukan kesalahan,

Namun Gari tidak bisa memastikan dengat teliti, apakah aib tadi benar-benar ada pada diri "Fulan",

 

Tapi dia sudah terlanjur membenci "Fulan", hingga aib-aib tak pasti yang dimiliki si "Fulan" ia sebarkan,
 
Karenanya, jutaan orang pun ikut membenci "Fulan", bahkan beberapa sampai memberikan ancaman,
 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger