Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)

Calon Ulama : Ini yang Sering Terlupa!


Saat ditanya tentang hukum sesuatu perbuatan, sangat naif jika seorang alim hanya berpatokan pada teks-teks syariat,
Ia tak boleh berpikiran sempit, namun harus mempertimbangkan segala sesuatu dengan cermat,

Selain mengkaji dalil-dalil, ia pun harus melihat keadaan orang yang bertanya, kondisi, serta tempat,

Sehingga, sebuah perbuatan yang secara dalil hukumnya boleh-boleh saja, bisa jadi saat dikaji lapangan, malah menjadi haram karena mengandung banyak mudharat,

Contohnya menyembelih hewan saat ingin membangun rumah, yang di sebagian daerah menjadi adat,

Semua Menang, Semua Senang

Rindu rasanya sistem pemilu seperti di sekolah dulu, saat masih muda,
Kandidat ketua yang akan dipilih adalah pribadi terbaik di antara semuanya,

Setelah pemilu, yang banyak suara menjadi ketua, yang kedua jadi wakilnya, yang selanjutnya jadi sekretaris, seterusnya bendahara,

Semua menang, dan semua memiliki kesempatan untuk melayani bersama,

Yang lebih menarik, kegiatan pemilihannya tidak memakan banyak biaya,

Berbeda dengan pemilu Indonesia,

Yang Salah Tentang Ziarah

Kadang perdebatan itu muncul karena cara pandang yang salah,
Contoh kecil namun sepertinya 'abadi', adalah permasalahan ziarah,

Ulama yang membolehkan ziarah kubur menganggap kebolehan ziarah itu berdasarkan sabda Nabi Saw, maka ziarah hukumnya sah,

Pun, ziarah kubur mengandung banyak faidah,

Misalnya, ia mengingatkan peziarah akan dekatnya kematian, sehingga mereka lebih bersiap menanti maut yang datangnya tidak diketahui entah,

Latahnya Acara Perpisahan Sekolah di Indonesia

Acara perpisahan SMA di Indonesia saat ini sudah layaknya prom night di Amerika,

Siswa laki-laki berjas necis, wanita berdandan menor, ke salon 3 jam lamanya,

 

Jika pada hari biasa baju longgar menjadi seragam, maka saat perpisahan baju ketat menjadi andalan, membuat sakit mata,
 

Ini adalah fenomena perpisahan di siang hari. Lalu apa yang terjadi malam harinya?

Pesta narkoba? Berdisko ria? Menyewa hotel? Bisa saja!

Alangkah memprihatinkan jika pendidikan 3 tahun di SMA ditutup dengan kegiatan hura-hura,

Memiliki untuk Memberi

Seseorang akan dianggap berderajat berdasarkan apa yang ia punya,
Namun tetap saja seseorang akan dianggap mulia berdasarkan apa yang ia beri,

Boleh jadi anggapan berderajat akan melekat pada orang kaya berharta,

Namun kemuliaan tetap akan melekat pada orang dermawan dan suka memberi,

Banyak kita lihat orang berilmu dan pintar luar biasa,

Namun banyak pula terjadi, ilmu yang mereka punya malah membutakan mata, menutup hati,

Dua Bahasa Ini Rumit -_-

Bahasa, bahasa,
Dari sedikit ragam bahasa yang saya pelajari, ada dua bahasa yang rumit penggunaannya,

Rumit maksudnya adalah, kita belum tentu bisa bercengkerama dengan pembicara asli bahasa tersebut, karena ternyata orang aslinya tidak menggunakannya,

Apa dua bahasa itu? Pertama Bahasa Arab, kedua, hm, Bahasa Indonesia,

Orang Arab sudah terjebak dengan Bahasa Amiyahnya,

Sudah Belajar Fikih, Tapi Kok Masih Belum Baik? Ini Sebabnya!


Jika belajar fikih hanya sebatas kitab ibadah, kita akan cenderung bersikap apatis,

Jika belajar hanya sampai kitab muamalah dan kitab nikah, kita akan cenderung pesimis,

Jika belajar fikih hanya sampai pada kitab jinayah (pidana kriminal), kita akan cenderung anarkis,

Makanya kita harus sempurnakan hingga akhir, mempelajari kitab jihad dan kitab politik, agar bisa menjadi cerdas, waras dan optimis,

Mengapa bisa apatis?

Karena kitab ibadah, 'seolah' mengajarkan bahwa Islam terbatas pada hubungan hamba dan tuhannya 'saja'. 

Jika belajar hanya berhenti pada kitab ini, maka boleh jadi kita tidak peduli pada hubungan sesama manusia,

Pola pikirnya, "Yang penting saya bisa ibadah, yang lain terserah mau bagaimana,",

Mengapa bisa pesimis? 

Karena saat mempelajari muamalah, kita akan sadar bahwa ada beberapa syariat yang tak akan berjalan kecuali dengan Islam sebagai sistem pemerintahannya,

Namun kita tidak tahu, bagaimana agar Islam itu tegak, bagaimana agar Islam itu bisa dipercaya,

Mengapa bisa anarkis?

Karena kitab pidana kriminal menunjukkan kita bahwa memang hanya Islam yang memberikan hukum setimpal dengan kejahatan yang dilakukan manusia,

Dan melihat kenyataan jahat yang terjadi, maka hukum pidana Islam sangat darurat untuk diterapkan segera,

Namun tanpa hikmah untuk menerapkannya, kadang kita akan terlihat agresif, tak sabaran, dianggap malah merusak citra agama,

Makanya, setelah keilmuan semuanya kita dapat, perlu polesan kitab jihad dan kitab siasat (politik), agar kita tahu bagaimana proses memahamkan umat tentang Islam yang sebenarnya,

Kita tahu bagaimana Islam memandang kekerasan, kita tahu bagaimana sikap Islam saat ternyata pemimpin zalim sedang berkuasa,

Karena Islam adalah agama rahmat, bagaimana mungkin ia akan jadi rahmat kalau kita tidak menerapkannya?

Karena Islam harus diterapkan, bagaimana bisa diterapkan jika kita tidak mempelajarinya dengan sempurna?

Perlu pula diingat, bahwa fikih itu adalah ilmu tata cara beramal ibadah, hukum mempelajarinya fardu ain, setiap muslim (dan yang mengaku muslim) wajib mempelajarinya, 

Semoga kejayaan Islam tidak lagi menunggu lama,

Semoga Islam bangkit, Nusantara kembali jaya,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Masuk Pesantren, Mau Jadi Apa?


Satu hal yang harus dipahami oleh orang tua saat mendaftarkan anaknya ke pesantren adalah,


Bahwa anaknya nanti akan jadi ulama, bukan sekedar menjadi anak saleh dan salehah,

Jika ingin sekedar saleh, maka yang terpenting adalah pendidikan di rumah,

Jika memasukkan anak ke pesantren karena sudah tidak mampu lagi menahan kenakalan anaknya, berarti niat awal sudah salah,

Tak heran, banyak anak pesantren yang baru beberapa bulan belajar, eh, malah pindah,

Bahkan tak jarang pula kenakalannya bertambah parah,

Ujung-ujungnya malah pesantren yang dianggap bertanggung jawab, walah, walah,

Para guru dan pengelola pesantren juga harus sadar bahwa anak-anak yang mendaftar nanti akan jadi ulama,

Sehingga, ketika pendaftaran, harus diadakan tes ketat yang bukan hanya menguji otak, namun juga jiwa,

Calon santri yang hasil tesnya tidak menunjukkan kriteria calon ulama, ya jangan diterima,

Takutnya, mereka yang tidak memenuhi kriteria, saat dipaksa menjadi ulama, malah nanti bisa merusak dari dalam, bahaya,

Pun, karena pesantren adalah lembaga tempat mencetak ulama, kurikulumnya haruslah mantap, mempelajari ilmu dasar Islam, semuanya,

Tahfiz, hadits, fikih, akidah, Bahasa Arab, kitab-kitab yang berkaitan dengan ini harus TAMAT dibaca,

Jangan gara-gara terpengaruh kurikulum pemerintah, pesantren malah menggadaikan kurikulum aslinya yang mantap luar biasa,

Saatnya pesantren kembali mandiri secara kurikulum, pun secara sistem, berwibawa,

Bukankah semua pesantren adalah swasta?

Takutnya, saat pesantren galau kurikulum, maka yag dihasilkan pun adalah alumni yang galau pula,

Mau jadi ulama, keilmuan Islam tidak dipelajari sempurna,

Mau jadi pengusaha, koneksi tidak ada karena selama ini pergaulan tertutup di asrama,

Mau jadi preman, badan kurus, tahulah karena apa, :v

Semoga pesantren kembali bisa menjadi pesantren, benar-benar mencetak ulama,

Karena pesantren adalah lembaga pendidikan terhormat, mari kita perjuangkan bersama,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Ormas Ya Ormas!

Kesalahan umum yang sering kita lakukan adalah memosisikan organisasi masyarakat (ormas) sebagai layaknya agama,
Contohnya,

1. Kita anggap pembesar organisasi tempat kita bernaung layaknya seorang nabi yang tidak boleh disalahkan. Padahal, meskipun ia pembesar, ia tetap manusia, yang bisa jadi salah, bisa jadi lupa.

2. Kita anggap bahwa identitas sebagai anggota ormas itu diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Padahal, meskipun orang tuanya adalah anggota ormas A, boleh jadi anaknya tergabung dalam ormas B. Tidak ada siapapun yang berhak menghalanginya.

"Yang Penting Kan.."

Ada beberapa pola pikir yang sekilas terlihat benar, namun sebenarnya harus diperbaiki,
"Tidak apa-apa tidak menutup aurat, yang penting kan iman di hati,"

"Tidak apa-apa berzina, yang penting kan tidak sampai menghamili,"

"Tidak apa-apa minum minuman keras, yang penting kan tetap bisa mengontrol emosi,"

"Tidak apa-apa homoseksual, yang penting kan pakai pengaman sehingga penyakit kelamin tidak terjadi,"

"Tidak apa-apa memilih pemimpin nonmuslim, yang penting kan dia punya kredibilitas tinggi,"

Penting untuk diketahui,

Kemenangan Hakiki

Menyambut hari kemenangan bagi umat Islam, ada baiknya kita evaluasi kembali bagaimana kita memandang kemenangan,
Karena kemenangan sejati bukan sekedar lengkap berpuasa selama sebulan,

Kemenangan adalah saat kebahagiaan akhirat dan kesuksesan dunia berjalan beriringan,

Kemenangan adalah saat syariat dijadikan patokan halal-haram, boleh-tidak boleh dalam perkonomian dan sosial kemasyarakatan,

Kemenangan adalah saat pendidikan agama primer (akidah, fikih, akhlak) tidak hanya diajarkan di pesantren, namun diajarkan di seluruh sekolah yang memiliki murid muslim, kalau perlu UN-nya diadakan,

Kemenangan adalah saat umat Islam tidak saling tuduh, namun bersatu, buka mata, menyadari siapa kawan, siapa lawan,

Kemenangan adalah bahwa kita, muslim Indonesia, berdaulat di tanah kita, tidak didikte asing, meski si asing itu berkewarganegaraan Indonesia, padahal cintanya pada tanah ini patut dipertanyakan,

Kemenangan adalah saat para orang tua tenang melepas anak-anaknya ke sekolah, karena tak ada lagi ospek s***an, tak ada lagi pedofil berkeliaran,

Kemenangan adalah saat F*I tak perlu lagi melakukan sweeping karena pemerintah sudah menyingkirkan segala sarana kemaksiatan,

Kemenangan bukanlah mengejar akhirat dengan sekedar doa dan wirid-wiridan,

Kemenangan adalah keseimbangan,

Kemenangan adalah saat kita dipimpin oleh pribadi taat, cerdas, kuat dan beriman,

Kemenangan bukan berpikir sempit dan egois, "Saya tidak peduli persatuan dan kejayaan umat, yang penting ibadah bisa saya jalankan,"

Namun kemenangan adalah berpikir jauh serta mengusahakan kesuksesan merata keseluruhan,

Semoga kemenangan sempurna bisa kita dapatkan,

Taqabbalallahu minna wa minkum, jika ada kesalahan yang disengaja maupun yang tidak, semoga kita bisa saling memaafkan,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Namanya juga Calon Ulama

Namanya calon ulama, ya harus hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata,
Tidak peduli sudah dewasa bijaksana, maupun remaja yang labil emosinya,

Jika orang biasa suka cari sensasi, calon ulama harus selektif dan melakukan sesuatu yang tidak ada fitnahnya, banyak manfaatnya,

Apalagi di dunia maya yang mengijinkan setiap penggunanya menjadi siapa saja,

Makanya,

Moderat Mabuk

Ada yang katakan,
Bahwa ia adalah manusia paling moderat sepanjang zaman,

Karena moderat baginya adalah menyebarkan sedikit aib saudara seiman, dan menutup mata terhadap banyak kebaikan yang saudaranya lakukan,

Moderat adalah menutupi banyak kejahatan n*n-**s***, dan sedikit kebaikan dari mereka disebarluaskan, diekspos besar-besaran,

2 Kesalahan Utama Da'i

Kesalahan seorang da'i tak akan terlepas dari dua hal, jika pernyataannya menimbulkan pertikaian,
Pertama, konten yang disampaikan,

Kedua, caranya menyampaikan,

Jika ia menyampaikan sesuatu yang SALAH dengan cara yang benar, maka ia sesat menyesatkan,

Jika ia menyampaikan sesuatu yang benar, namun dengan CARA yang salah, maka ia TIDAK SESAT, tetapi pasti berpotensi menyesatkan,

Makanya, sebagai calon ulama, hendaknya kita selain memperdalam ilmu, pun juga mengasah cara penyampaian,

Manhaj Dakwah, itu ia dinamakan,

Warisan Ilmu yang Sempurna

Seorang guru silat, harus mencari paling tidak 3 murid yang akan mewarisi seluruh kepandaiannya,
Hal ini harus ia lakukan agar ilmu yang ia punya tidak punah, berhenti hanya pada generasinya,

Bukan hanya ilmu silat, segala macam ilmu harus seperti ini sistemnya,

Seorang yang berilmu harus mencari wadah baru yang bisa menampung seluruh ilmunya,

Kita Akan Terus Mengecam Israel

Penting untuk diketahui, bahwa kita mengecam Israel bukan hanya saat mereka melakukan serangan bersenjata,
Namun kita kecam mereka karena mereka menduduki tanah yang bukan hak mereka,

Perlu kita ketahui, bahwa setiap bangsa memiliki tanahnya sendiri, merdeka,

Indonesia di Nusantara, Aborigin di Australia, Indian di Amerika, juga Arab di Palestina,

Jika sebuah bangsa menguasai tanah bangsa lain, itu namanya penjajahan yang nyata,

Pengecaman Israel tidak boleh berhenti saat Israel menghentikan serangannya terhadap Palestina,

4 Krisis Umat

Ada pengetahuan penting yang kudapatkan saat berdiskusi dengan ayah,
Mengenai kebobrokan masyarakat yang semakin hari semakin parah,

Ayah katakan, bahwa itu tak terlepas dari 4 krisis utama, yang pertama adalah krisis akidah,

Entah kenapa umat Islam terlalu gampang dikibuli dengan aliran sesat, padahal di dalamnya terdapat ajaran cacat, contohnya nikah mut'ah,

Yang bukannya menjadikan pengikutnya terhormat, namun malah membuat jatuh martabat, turun ke bawah,

Dan parahnya lagi, perkembangan krisis akidah ini pesat karena tindakan "diam" pemerintah,

Bukan Semboyan Indonesia

Bhineka Tunggal Ika,

 Ini adalah semboyan pemersatu bangsa Indonesia,

 

Tapi lucunya, semboyan pemersatu kita tidak menggunakan Bahasa Indonesia,
 

Pertanyaannya, ini bahasa apa? Sanskerta?

Jika iya, berarti semboyan persatuan kita cacat, perlu dicari penggantinya,

Bukan cari masalah, namun masalah ini sudah ada, dan sedikit yang menyadarinya,

Makanya, harus ada yang memperbaikinya,

Kita Masih Belum Merdeka

Ide tentang kemerdekaan adalah sebuah pemikiran bahwa,
Kekayaan alam negeri kita harus dinikmati oleh rakyat Indonesia,

Perekonomian kita harus dikelola oleh rakyat Indonesia,

Pemerintahan kita harus diamanahkan kepada sosok beragama yang disegani dunia, dan harus asli Indonesia,

Jika kini,

Kekayaan alam dan hasil tambang kita dinikmati oleh Anerika,

Perekonomian kita dimonopoli oleh Cima,

Imam dan Muazin

Nah, bagi saya, ada dua syarat mutlak dan harus dipenuhi oleh seorang imam shalat dan muazin,
Pertama, tajwidnya pas, tentunya hasil dari belajar yang rajin,

Kedua, suaranya bagus, ini bisa berasal dari gen bawaan, atau juga bisa didapat dari latihan sekeras mungkin,

Karena bacaan imam dan azan muazin adalah syiar yang tidak hanya didengar oleh kaum muslimin,

Karakter Berbeda di Dunia Maya

Inilah yang media sosial sediakan,
Anak gadis tertutup, bisa menjadi binal buka-bukaan,

Remaja pendiam, bisa jadi selalu update laporan kegiatan blak-blakan,

Sedang melakukan ini, mau melakukan itu, kepada teman fb diberitahukan,

Otw kesini, baru kembali dari sana, kepada teman twitter dibroadcastkan,

Carut dan kata kotor yang berat di lidah, di dalam status dituliskan tanpa beban,

Tak jarang, orang tua sendiri pun menjadi korban,

Pria Beruntung

Saat dewasa, aku mulai sadar, bahwa ayah adalah lelaki paling beruntung di dunia,
Kenapa?

Karena ada ibu yang selalu membuatkan kopi untuk beliau setiap pagi dan menjelang senja,

Pagi, saat ayah akan bersiap bekerja, baju beliau telah tersedia,

Licin, rapi dan wangi, ibu yang menyeterika,

Saking tergantungnya ayah pada ibu, bahkan kuku ayah pun ibulah yang memotongnya,

Hm, bolehlah ayah disebut suami manja,

Jadilah Hebat, atau Berkawanlah dengan Si Hebat!

Hanya karena berkawan dengan Ashabul Kahfi, seekor anjing pun dalam sejarah bisa terabadikan,
Makanya, bertemanlah dengan orang saleh, agar kesalehannya bisa ia bagikan,

Bertemanlah dengan orang cerdas, agar kecerdasannya bisa ia tularkan,

Dan jika ada orang yang selektif memilih sahabat, jangan langsung ia yang disalahkan,

Bisa jadi yang salah adalah kita, sehingga orang tidak mau berkawan,

Ini hikmah yang di dalam Tafsir Al-Wasith, Syaikh Thanthawi pernah sampaikan,

Mau tercatat dalam sejarah? Ukirlah prestasi yang tidak terlupakan,

2 Hal yang Harus Dimiliki Calon Pemimpin

Dalam memilih pemimpin negara yang sesuai tuntunan Al-Baqarah ayat 247, ada dua hal penting yang disyaratkan,

Pertama calon pemimpin haruslah orang cerdas, bukan sok-sokan,

Kedua ia bukan hanya harus sehat, namun juga perkasa, punya kekuatan,

Karena kecerdasan akan sangat bermanfaat saat pembangunan negeri ia jalankan, (internal)

Sedangkan kekuatannya akan menyusupkan rasa takut di hati lawan, meningkatkan harga diri bangsa sehingga tidak bisa direndahkan, (eksternal)

Orang Minang Tak Seperti yang Anda Kira

salah satu buku sejarah yang sangat bagus
Orang bilang, lelaki Minang itu cemen karena tinggal di rumah keluarga istri,
Tapi mereka lupa, bahwa ternyata Rasulullah Saw juga tinggal di rumah Siti Khadijah RA setelah menikah resmi,

Orang bilang wanita Minang itu agresif karena malah mereka yang melamar pihak lelaki,

Tapi mereka lupa, bahwa dahulu Siti Khadijah pulalah yang melamar Nabi Saw,

Baca sejarah, maka Anda akan tahu betapa melekatnya budaya Minang dengan apa yang dicontohkan Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari,

Karenanya, jangan asal ceplas-ceplos kalau adat tidak sesuai dengan ajaran agama, padahal pengetahuan adat masih minim, pengetahuan agama apalagi,

Zakat Tabungan, Sudahkah Anda Keluarkan?

Orang terlalu sibuk dengan zakat penghasilan yang masih diperdebatkan, namun kebanyakan lupa bahwa ada satu zakat penting yang harus diperhatikan,
Yaitu zakat emas dan perak, yang bisa disamakan dengan uang pada keadaan sekarang, zakat tabungan,

Betapa banyak orang kaya yang punya tabungan berlimpah di bank, namun entah karena lupa atau karena tidak tahu, zakatnya tidak dikeluarkan,

Nah, untuk bapak, ibu dan saudara yang punya kelebihan rezeki di bank, berikut panduan zakatnya, secara ringkas saya jelaskan,

Saat Rasa dan Logika Berseteru - Umrah dan Sedekah



Seorang kawan bertanya padaku, “Kenapa bisa-bisanya orang Mesir masih tetap begitu dermawan, padahal negara mereka sedang mengalami krisis ekonomi?”

Pertanyaannya berdasar, karena kami saat itu baru kembali dari sebuah jamuan buka puasa (mâidatur rahmân) di salah satu mesjid di Kairo, Masjid Ar-Rifa’i. Jamuan super, dengan menu nasi, ayam panggang, sayur, serta subya (sejenis minuman dari sari kelapa dan susu) yang memuaskan selera.

Aku tertegun. Melihat situasi ekonomi Mesir saat ini, hanya keajaiban yang bisa membuat mâidatur rahmân masih bertebaran di banyak titik Kairo. Mungkin krisis Mesir memang tidak seburuk krisis moneter yang dulu sempat melanda negeriku tercinta, namun krisis tetap saja krisis. Orang kaya Mesir tetap punya alasan untuk tidak mengadakan mâidatur rahmân di Ramadan tahun ini.

Punahnya Bahasa Minang? Tinggal Menunggu Waktu!



Lagi-lagi saya terlibat diskusi tentang kontroversi penyelamatan bahasa daerah dengan salah seorang kawan saya.

Saya, lelaki Minang tulen, dianggap terlalu kuat mempertahankan Bahasa Minang sehingga bahasa keliru yang digunakan oleh kawan-kawan sering saya koreksi. Sedangkan mereka, entah mengapa sejak puber, mulai menggunakan bahasa rusak. Mungkin karena faktor 'gengsi', pikir saya.

Alasan logis namun apatis selalu dikemukakan, “Yang penting paham, bukan?”

Ah, ya! Tentu saja bahasa digunakan agar lawan bicara memahami apa yang dimaksudkan oleh penggunanya. Namun, alasan ini bagi saya hanya bisa diterima jika bahasa hanya digunakan untuk berkomunikasi. Dan jika bahasa hanya berpatokan pada paham-tak paham, berarti bahasa manusia itu sama saja dengan bahasa lumba-lumba, bahasa koala, bahasa harimau sumatera, bahasa kerbau yang pasrah saja saat dicucuk hidungnya.

Cukup Sudah dengan Motivasi

Kesalahan motivator yang paling gawat adalah, kebanyakan hanya memberi nasihat global yang mengambang,

Setelah mengikuti acara motivasi, semangat peserta memang meledak-ledak seolah Monas pun bisa dibuat tumbang,

 

Tapi itu urusan hati. Saat pikiran mulai jalan, mereka bingung, semangat memang besar, tapi kosong perencanaan, bimbang,
 

Maka mereka kembali memble, punya semangat namun tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang,

Makanya, saya lebih suka nasihat tembak langsung yang memberi solusi tindakan nyata bukan sembarang,

Begini Seharusnya Orang Tua

Kutipan :
"Habib anak ayah. Ayah yang biayai, ayah yang beri makan, ayah yang didik, ayah yang sekolahkan. Makanya, Habib harus patuh pada ayah, pada ibu. Makanya ayah berhak mengatur bagaimana Habib harus bersikap, bersifat, berakhlak. Jika Habib tidak bisa patuh, silakan cari orang tua lain yang siap membiayai serta tahan dengan sifat-sifat buruk. Karena ayah dan ibu tidak pernah mengajarkan hal buruk,"

Ini nasihat kongkret dari ayah, jika kesalahan berat aku lakukan,

Seperti meninggalkan shalat, melawan kepada ibu, berkelahi dengan adik ( :v ), atau berkata tidak sopan,

Masuk Neraka Gara-gara Permen Karet, Bagaimana Bisa?!

Hati-hati makan permen karet, karena :
Secara garis besar, perbuatan dosa itu ada tiga,

Ada dosa kepada Allah, kepada manusia, juga pada alam sekitar, semesta,

Dosa pada Allah dan alam, maka itu adalah urusan Allah dan hamba-Nya,

Bisa minta ampun dengan memperbanyak amal, menambal dosa,

Jika dosa dilakukan terhadap orang lain, maka ampunan Allah hanya akan didapat setelah maaf dari korban telah diterima,

Pasta Gigi yang Terbuang

Mari kita bahas sebuah perbuatan yang membuat pelakunya menjadi saudara setan,
Apa itu? Ya mubazir, ada dua pembagian,

Pertama, mengeluarkan uang untuk sesuatu yang Allah tidak bolehkan,

Kedua, mengeluarkan uang untuk sesuatu yang Allah bolehkan, namun berlebihan,

Mubazir jenis pertama, semua orang tahu, semua orang perhatian,

Tiduran Malah Kebablasan

Salah satu faktor kesuksesan terpenting adalah kemampuan mengontrol kelelahan,
Orang gagal adalah orang yang lelah sedikit langsung rebahan,

Rencananya rebahan sebentar, namun ujung-ujungnya ketiduran, :v

Orang sukses bukan orang yang pantang lelah. Ia tetap merasa lelah namun berhasil melawan,

Ia tak beristirahat kecuali pada waktu-waktu yang telah ditentukan,

Kura-kura Dalam Perahu

Ada perbedaan besar antara orang yang tahu dengan orang yang tidak mengetahui fakta,
Orang tahu fakta biasanya akan melakukan tindakan nyata,

Sedangkan orang yang tidak tahu harus diberikan pengetahuan, agar kebenaran bisa ia raba,

Ketidaktahuan memang gawat, namun ada yang lebih berbahaya,

Yaitu orang yang tahu, namun berlagak seperti orang tidak tahu, pura-pura,

Sudah terpampang jelas di hadapannya bobroknya pergaulan remaja,

Renungan Empat Juz Awal Al-Quran

Pesan kepada kita, sebagai umat Islam, agar selalu meningkatkan kewaspadaan,
Terhadap para ahli kitab (yahudi dan nasrani), karena mereka tak pernah senang saat kita mendapat kebaikan, (2 : 105)

Yang membuat mereka senang hanyalah saat kita mendapat kesusahan, (3 : 120)

Makanya, mayoritas mereka selalu berusaha membuat kita pindah agama. Agen-agen pemurtad mereka kerahkan, (2 : 109)

Namun mereka sadar, untuk langsung pindah agama, usaha mereka akan ditolak mentah-mentah, tidak mempan,

Bahayanya Mahasiswi yang Tinggal di Kos

Seorang mahasiswi menelepon Abangnya.
Adik : "Bang, tadi malam ada maling masuk kamar kosku. Tiga laptop, handphone, bahkan beberapa pakaian juga hilang, Bang,"

Abang : "Bagaimana bisa? Ada jejak tidak? Ada yang dicurigai tidak?"

Adik : "Tidak bang. Memang ada bekas pembongkaran di pintu kamar. Tapi pelakunya belum diketahui,"

Abang : "Abang kan sudah katakan, jangan tinggal di kos. Tinggallah dengan bibi. Rumah bibi kan dekat dengan kampusmu,"

Adik : "Tapi aku ingin mandiri, Bang. Ingin belajar bertanggung jawab,"

Standar Ganda

Sayangnya, mereka menggunakan kata "Hargailah perbedaan!" agar mereka bisa diterima,
Padahal mereka menginjak-injak orang yang berbeda,

Semua orang tahu betapa sulitnya shalat Jumat di Vatikan sana,

Semua orang juga tahu susahnya berjilbab di Amerika dan Eropa,

Namun kenapa perlakuan rasis seperti ini dibiarkan saja?

Hmm,

Islam dan Jepang

Jepang, adalah negara Islam, meski bukan negara muslim, begitu yang orang katakan,
Mereka tak lupa membungkuk sekedar mengucapkan "ohayo" saat berpapasan,

Ini perwujudan dari salah satu perintah Nabi Saw, "Wa afsyus salaam!", salam disebarkan,

Mereka juga adalah orang-orang yang begitu peduli kebersihan,

Lagi-lagi perwujudan dari perkataan Nabi Saw, "Kesucian itu separuh iman,"

Budaya baca mereka luar biasa, bukan hanya saat duduk, bahkan juga saat berjalan, atau saat lampu merah dan mereka sedang menyetir kendaraan,

Ini Dia! Instansi Pendidikan Kriminal Terbaik

Alurnya begini, dan biasanya begini,
Seorang makelar judi togel ditangkap saat sedang melakukan aksi,

Akhirnya, selama 2 tahun ia harus masuk bui,

Di bui, ia berkenalan dengan banyak bos-bos judi yang lebih kreatif, sehingga ia mendapat lebih banyak ilmu dan informasi,

Saat bebas, ia langsung membuat website judi bermodal ilmu yang didapat dari penjara tadi,

Untung menjadi berlipat, keberadaannya sulit dilacak, parahnya, anak-anak pun di usaha barunya bisa ikut berjudi,

Strategi Bisnis Biadab

Entah kenapa, setiap ada kebakaran pasar, saya tidak langsung percaya bahwa itu akibat kecelakaan,
Ada arus pendek listrik, itu yang media katakan,

Namun mengapa toko-toko yang terbakar biasanya adalah milik pribumi yang berada di lokasi strategis dan banyak pelanggan?

Dan kenapa, setelah pasar dibangun kembali, kios-kios yang dulu dimiliki oleh pribumi malah ditempati pedagang taipan,

Sedangkan pedagang pribumi dipindahkan ke lokasi sepi, memulai dari nol, tak sedikit yang gulung tikar, tak cukup penghasilan,

Ada apa? Apa hanya kebetulan?

Bom Tidak Pernah Menyebabkan Kematian

Dalam sebuah diskusi, ada satu syarat yang harus diperhatikan,
Yaitu keseimbangan antara peserta diskusi, baik segi keilmuan maupun pengalaman,

Karena diskusi antara dua orang yang jauh berbeda akan menjadi percakapan tak berujung, tidak berkesudahan,

Contoh kongkretnya, mungkin bisa diibaratkan dengan seorang profesor dan anak TK yang terlibat dalam perdebatan,

Mengenai dampak dari bom besar yang diledakkan,

Profesor akan berkeras bahwa korban akan tewas, karena luka bakar, bahkan lebih parah, badannya bisa tercerai berai tak bisa lagi diselamatkan,

Mental Anti Utang

Telah banyak kita lihat dampak buruk dari utang,
Kemana-mana selalu merasa diikuti penagih, hati jadi tak tenang,

Berapapun harta yang didapat, selalu digunakan untuk membayar utang, tabungan semakin berkurang,

Hidup menjadi tak bebas, harus berpikir dua kali agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan si pemberi utang. Hidup menjadi terkekang,

Contoh nyatanya, anggota legislatif yang kampanye dengan biaya utang, saat menjabat cenderung semena-mena mencuri uang,

Aturan Melahap Buku

Membaca bagi seorang pelajar harusnya bukan lagi ada dalam daftar hobi, namun seharusnya ada dalam daftar kebutuhan,
Pelajar harusnya merasa kurang jika sehari tidak membaca, sebagaimana ia merasa lapar jika sehari tak makan,

Bahkan, jika ada yang setiap waktu membaca, setiap tempat membaca, maka ia patut diapresiasi karena baginya, membaca sudah seperti melakukan proses pernafasan,

Namun satu hal yang harus dipastikan,

Bahwa kita harus terlebih dahulu membaca bacaan pokok keilmuan yang kita jadikan fokus pilihan,

Edisi Mencari Istri (Bag III)

Lagi, edisi mencari istri sebagai pasangan,
Nabi pernah katakan, untuk melihat wajah dan telapak tangan,

Orang bilang, dengan melihat tangan, beberapa orang bisa menilai kesuburan,

Namun itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang berpengalaman,

Namun bagi kita, pemuda yang bukan ahli, maka melihat tangan wanita itu adalah untuk menguji kecerdasan,

Wanita cerdas adalah yang kukunya dipotong pendek, rapi, yang kiri maupun kanan,

Salah satu alasannya, adalah jika kukunya panjang, maka berarti ia tidak bisa mengetik dengan 10 jari, benar kan?

Edisi Mencari Istri (Bag II)

Jika tulisan sebelumnya hanya membahas tiga syarat secara global, sekarang akan dibuat lebih rinci,
Mengenai 'behaviour', bagaimana wanita berakhlak dan berpekerti,

Karena siapapun wanita, jika dihadapkan pada pria tampan dan cerdas seperti Anda, pasti ia hanya akan menampakkan sisi baiknya, sedangkan kekurangan akhlaknya tetap tersembunyi,

Lalu bagaimana cara agar Anda tahu bahwa akhlaknya tidak palsu dan benar-benar terpuji?

Tinggal tanya pada keluarga dan teman-temannya, bahkan kepada si wanita saja sekalian, jika berani,

Edisi Mencari Istri (Bag I)

Lelaki korban sinetron akan melihat bibit, bebet dan bobot saat mencari istri,
Wajar, karena lelaki matang saat ini, dulunya disuguhi sinetron tentang pernikahan yang tidak direstui,

Alasannya karena satu dari 3 alasan yang sudah disebutkan tadi,

Tapi, lelaki cerdas seharusnya tidak lagi memperhatikan 3 aspek tadi, namun harusnya memperhatikan 3 aspek lain untuk mencari istri,

Behavior, brain and beauty,

Behavior adalah patokan akhlak dan prilaku sehari-hari,

Masih 'Menyusu' Meski Sudah 20 Tahun

Pembagian kelas dan tingkatan dalam sistem pendidikan moderen hanya mengerdilkan potensi,

Sehingga hanya membentuk pribadi yang masih harus "menyusu" meski usia 20 telah terlewati,
 

Berbeda dengan Nabi Muhammad Saw, yang hidup sekitar abad 5 Masehi,
 

Pada usia 7 tahun beliau mulai 'magang', menggembala ternak kambing maupun biri-biri,

Usia 12 tahun beliau mulai melakukan transaksi bisnis internasional bersama paman beliau, meski baru hanya sebatas menemani,

Biar Api Bicara



“Bang, anakku menjadi korban,” suara lirih Joni membuat batinku remuk. Anaknya sudah bagaikan anakku. Dia sudah bagai saudaraku. Dan kini hal buruk menimpanya.

Ku tahan emosi yang meledak-ledak di dada. Aku tahu, kemarahan membabi buta tidak akan menyelesaikan masalah saat ini.

“Ka..kau sudah lapor polisi Jon?” suaraku bergetar. Meski ku tahan, tubuhku berkhianat.

“Belum, Bang,” suara seraknya terdengar putus asa.

“Bagus. Jangan kau lapor polisi! Biar aku yang urus!” ku putuskan sambungan. Di kepalaku berkecamuk 1001 cara pembunuhan keji.

Maskawin Sebesar 5000 Rupiah




“Bib, maskawin dalam pernikahan itu bukanlah harga seorang wanita, kan?”


Tiba-tiba pertanyaan yang dulu ditanyakan ibu terbesit di dalam benak, membuatku terhenti membaca diktat ilmu fikihku sejenak. Lama sudah ibu menanyakan hal itu, jauh sebelum aku menginjakkan kaki di sini, di Bumi Para Nabi.


Aku yang saat itu masih bocah ingusan, baru tiga setengah tahun menimba ilmu di Parabek, tentu tertegun beberapa saat mencerna pertanyaan ibu. Ibu masih memasang wajah menanti jawaban.


“Setahu Bib, pernikahan itu bukan sebuah akad jual beli, bu,” jawabku.


“Lalu?”

Jangan-jangan Tajwidnya Belum Benar?

Ku pikir, hal ini penting untuk dijadikan bahan renungan serta alasan untuk melakukan perbaikan,
Ada dua kesalahan yang sering terjadi saat membaca Al-Quran,

Pertama, adalah membaca Al-Quran dengan mulut yang hanya sedikit terbuka, sehingga huruf bervokal "a" menjadi condong ke "o", dan vokal "i" menjadi condong ke "e" saat didengarkan,

'Pronunciation' menjadi tidak bagus, dalam beberapa kasus, mungkin dapat merubah makna saat diartikan,

Kedua, adalah selalu menggunakan suara hidung membaca Al-Quran,

Dihukum Mati Saja!

Ini tentang sebuah penyakit, yang saat ini dianggap sebagai kecenderungan biasa,
Penyakit kasat mata namun sangat berbahaya,

Namanya homoseksual, kelainan kecenderungan selera,

Jika laki-laki harusnya menyukai wanita, maka penderita penyakit ini lebih memilih sesama lelaki, bahkan lebih parah lagi, anak-anak pun tak jarang menjadi korbannya,
 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger