Home » » Bagaimana Ikhlas Itu Seharusnya

Bagaimana Ikhlas Itu Seharusnya


Oleh : Fakhry Emil Habib

Ikhlas,

Kadang kita terpeleset memahami ikhlas,


Contohnya seperti kisah ini,


Seorang kawan membantu nenek-nenek yang menyeberang jalan. Setelah sampai di seberang, nenek tersebut memberikan hadiah berupa uang Rp10.000,-. Sang kawan enggan menerima.


 

"Saya ikhlas nek. Jadi saya tidak butuh diberi uang,"
 

Nah, kalau kita menganggap dengan adanya upah, maka keikhlasan itu hilang, maka tolong jelaskan,
 

Bagaimana cara menjadi supir yang ikhlas?
 

Bagaimana cara menjadi kuli bangunan yang ikhlas?
 

Bagaimana cara menjadi pedagang yang ikhlas?
 

Bahkan, bagaimana cara menjadi guru yang ikhlas?

Dari ilustrasi di atas, bagaimana jika sang nenek menjawab, "Nenek juga ikhlas kok ngasihnya ke kamu." 


Nah, jadi rumit kan? Apakah akan kita sia-siakan keikhlasan si nenek?

Kalau diberi ya Alhamdulillah, kalau tidak diberi ya jangan meminta. Tapi jangan jadikan upah tersebut sebagai alasan untuk membantu. Begitu seharusnya,

Ikhlas dalam beramal, ada 3,


Pertama beramal karena Allah,
 

Kedua beramal karena mengharapkan pahala dari Allah,
 

Ketiga beramal karena takut dosa..

Maaf atas segala kekurangan..

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger