Home » » Secuil Hikmah di Balik Sistem Cerna Manusia

Secuil Hikmah di Balik Sistem Cerna Manusia

Sebelum membaca catatan pendek ini, simak dulu statemen dari guruku yang mulia, ustad Drs. H. Zulfahmi, S.Ag. : "Orang sukses itu bukanlah mereka yang mengatakan semua yang mereka tahu. Tapi orang sukses adalah mereka yang tahu semua yang mereka katakan."

Kita lanjutkan.

Tadabbur pada diri sendiri? Kenapa tidak?

Karena, bahkan pada kotoran (fases) hasil sistem ekskresi manusia terdapat hikmah, 


Fases tidak serta merta keluar setelah manusia makan,
 

Makanan harus melewati sistem pencernaan ajaib yang paling tidak memakan waktu 4 jam,

Setelah selesai dicerna, fases tidak langsung dikeluarkan, namun harus ada momen yang mesti ditunggu. Itulah dia panggilan alam (kebelet/tasasak),

Begitu rumit siklus sistem eksresi manusia hanya untuk mengeluarkan fases (tinja),

Jika untuk mengeluarkan fases saja harus melewati proses rumit sedemikian rupa, lalu kenapa banyak manusia yang untuk mengeluarkan sebuah pernyataan tidak melakukan proses pengolahan ide?
 

Kenapa banyak yang asbun, asal apa yang keluar dari mulutnya saja, apa yang dia tulis saja,

Coba kita tarik kesimpulan:
1. Makanan -> pencernaan -> panggilan alam ->fases
2. Ide -> langsung dikeluarkan tanpa proses pengolahan dan tanpa sebab akan jadi pernyataan.

Hasilnya = Pernyataan yang dikeluarkan tanpa proses pengolahan, akan menjadi lebih buruk daripada tinja,


Buktinya?
 

Banyak. Pernah lihat status tidak berbobot di dinding facebook-mu, kawan? Kata-kata kotor misalnya? Atau foto tak bermoral? Bisa jadi pernyataan tersebut berbentuk film yang dibuat untuk mendiskreditkan agama? Lalu mana yang lebih buruk, tinja, atau pernyataan-pernyataan (ekspresi) tersebut?

Kadang sebuah ekspresi lebih hina daripada fases hasil eksresi paling bau sekalipun,


Makanya kawan, mari kita sama-sama berusaha mengeluarkan ekspresi yang bermartabat, melalui proses yang benar. Hingga statemen kita tidak lebih hina daripada tinja,


Maafkan jika ada yang sensitif dengan kata "tinja", cukup diambil hikmahnya saja. :-)

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Nb: fases=tinja=tahi=kotoran
"

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger