Home » » Pasta Gigi yang Terbuang

Pasta Gigi yang Terbuang

Mari kita bahas sebuah perbuatan yang membuat pelakunya menjadi saudara setan,
Apa itu? Ya mubazir, ada dua pembagian,

Pertama, mengeluarkan uang untuk sesuatu yang Allah tidak bolehkan,

Kedua, mengeluarkan uang untuk sesuatu yang Allah bolehkan, namun berlebihan,

Mubazir jenis pertama, semua orang tahu, semua orang perhatian,


Namun untuk jenis yang kedua, banyak yang tidak sadar sehingga menjadi kebiasaan,

Sebagai contoh, dulu K.H. Aa Gym pernah menjadikan pasta gigi sebagai perumpamaan,

Satu keluarga berjumlah 5 orang, gosok gigi dua kali sehari, dengan menggunakan odol sepanjang bulu sikat, well, semua orang tahu itu kebanyakan,

Jika sekali menggosok gigi, 1 cm pasta gigi terbuang, berarti dalam satu hari 10 cm tersia-siakan,

Bagaimana jika yang berlebih adalah 2 cm? Tinggal dikalikan,

10 cm adalah yang terbuang dalam satu hari. Lalu berapa banyak pasta gigi yang terbuang dalam satu bulan?

Ini baru satu keluarga, jika dihitung seluruh Indonesia, berapa ton pasta gigi yang telah tersiakan?

Wow,

Contoh kedua, marak terjadi pada orang-orang yang berkecimpung di dunia keorganisasian,

Setiap mengadakan acara, spanduk dengan digital print selalu digunakan,

Biayanya mahal, untuk ukuran standar, lebih dari Rp100.000,- harus dikeluarkan,

Dan lebih parahnya, spanduk jenis ini tidak akan berguna lagi setelah acara diadakan,

100 ribu melayang sia-sia, hanya demi gengsi dan gaya-gayaan,

Berbeda dengan spanduk biasa yang dibuat dari potongan-potongan kertas, dengan kain polos sebagai landasan,

Setelah acara diadakan, kertas bisa didaur ulang, kain bisa lagi digunakan,

Ditambah, biayanya tidak terlalu besar, hanya butuh orang berjiwa seni yang bisa menata agar spanduk terlihat menawan,

Coba kita lihat lebih realistis, spanduk dari digital print tadi, setelah acara selesai, biasanya diapakan? Hanya disimpan? Ckckck..

Sekarang kita sepakat, kalau itu salah satu bentuk kemubaziran, kan? ;)

Solusinya, cukup cetak satu spanduk baku dengan nama organisasi, sedangkan nama kegiatan, waktu serta tempat bisa disesuaikan,

Karena banyak yang mubazir tapi tak sadar, makanya Allah berikan peringatan dalam Al-Quran,

Karena kebanyakan orang berpikir, "Ini uangku. Aku mampu membayar," makanya Allah beri perumpamaan dengan 'saudara setan',

Mubazir bukan perkara mampu membayar atau tidak, tapi adalah keseimbangan antara manfaat yang didapatkan serta uang yang dikeluarkan,

Karena apa yang telah kita bayarkan untuk sesuatu yang sia-sia, akan lebih bermanfaat jika kita sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan,

Karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kesejahteraan sosial, maka mari, tenggang rasa kita tingkatkan,

Semoga Allah selalu lindungi kita dari sifat mubazir yang kini mewabah dan sulit dihindarkan,

Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Facebook | Twitter | Google+
Copyright © 2013. Al-Fatih Revolution Brotherhood - Tolong sertakan sumber saat mengutip :)
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger