Oleh : Fakhry Emil Habib
Seorang kawan bertanya padaku, "Bib, satu Rajab di kalender Masehi kapan?"
Ingin rasanya ku jawab, "Lah, apa di Indonesia tidak ada yang melihat Hilal dulu biar tahu kapan masuk bulan baru?" hihihi
Tapi aku urungkan, karena aku mengakui ilmu falak sebagai ilmu akurat dan dianjurkan dalam menentukan awal bulan, "InsyaAllah besok,
tanggal 11 Mai sudah masuk 1 Rajab bro."
Untuk mereka yang masih ragu akan legalisasi ilmu falak,
Jangan samakan pergerakan bulan dengan pergerakan bus Trans-Jakarta yang suka lelet dan kadang terjebak macet, kawan,
Bulan dan Matahari sudah ada yang mengatur bos, beredar di orbitnya agar manusia tahu kapan mesti kerja, kapan mesti istirahat. Allah yang mengatur, Allah yang jamin keteraturannya.
Tak pernah ada perlambatan revolusi Matahari dan Bulan walupun satu mikro detik, hingga jika kita jeli, bisa kita pastikan kapan bulan baru datang, kapan purnama, kapan gerhana, Subhanallah,
Bahkan, untuk awal Ramadhan dan Idul Fitri nanti tidak perlu diperdebatkan. Mereka yang bisa membaca "raut" Bulan akan tahu, kapan Bulan akan berganti, dan dapat mengumumkannya jauh-jauh hari hingga perselisihan tak perlu terjadi,
Wuih, yang jadi masalah, ada yang berkoar-koar mengatakan kalau ilmu falak tidak boleh digunakan untuk menentukan awal bulan, tapi ternyata waktu mau shalat tetap saja melihat jadwal shalat hasil hitungan falak. Lucu,
Indah kawan, indah sekali hasil jerih payah ahli astronomi Islam kita. Mereka telah bersusah payah menerjemahkan bahasa Bulan, bahasa Matahari ke dalam bahasa kalender, hingga kita dapat dengan mudah beribadah tanpa perlu 'berkomunikasi' langsung dengan Bulan, dengan Matahari,
Semoga mereka, Guru-guru ilmu falak mendapat pahala tak putus dari ilmu yang telah mereka wariskan, dan semoga mereka yang saat ini mempelajari falak mendapat berkah dari ilmu yang mereka pelajari,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
Seorang kawan bertanya padaku, "Bib, satu Rajab di kalender Masehi kapan?"
Ingin rasanya ku jawab, "Lah, apa di Indonesia tidak ada yang melihat Hilal dulu biar tahu kapan masuk bulan baru?" hihihi
Tapi aku urungkan, karena aku mengakui ilmu falak sebagai ilmu akurat dan dianjurkan dalam menentukan awal bulan, "InsyaAllah besok,
tanggal 11 Mai sudah masuk 1 Rajab bro."
Untuk mereka yang masih ragu akan legalisasi ilmu falak,
Jangan samakan pergerakan bulan dengan pergerakan bus Trans-Jakarta yang suka lelet dan kadang terjebak macet, kawan,
Bulan dan Matahari sudah ada yang mengatur bos, beredar di orbitnya agar manusia tahu kapan mesti kerja, kapan mesti istirahat. Allah yang mengatur, Allah yang jamin keteraturannya.
Tak pernah ada perlambatan revolusi Matahari dan Bulan walupun satu mikro detik, hingga jika kita jeli, bisa kita pastikan kapan bulan baru datang, kapan purnama, kapan gerhana, Subhanallah,
Bahkan, untuk awal Ramadhan dan Idul Fitri nanti tidak perlu diperdebatkan. Mereka yang bisa membaca "raut" Bulan akan tahu, kapan Bulan akan berganti, dan dapat mengumumkannya jauh-jauh hari hingga perselisihan tak perlu terjadi,
Wuih, yang jadi masalah, ada yang berkoar-koar mengatakan kalau ilmu falak tidak boleh digunakan untuk menentukan awal bulan, tapi ternyata waktu mau shalat tetap saja melihat jadwal shalat hasil hitungan falak. Lucu,
Indah kawan, indah sekali hasil jerih payah ahli astronomi Islam kita. Mereka telah bersusah payah menerjemahkan bahasa Bulan, bahasa Matahari ke dalam bahasa kalender, hingga kita dapat dengan mudah beribadah tanpa perlu 'berkomunikasi' langsung dengan Bulan, dengan Matahari,
Semoga mereka, Guru-guru ilmu falak mendapat pahala tak putus dari ilmu yang telah mereka wariskan, dan semoga mereka yang saat ini mempelajari falak mendapat berkah dari ilmu yang mereka pelajari,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar