Bacaan Terbaru Selamat Membaca (^_^)
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 22.49
with No comments
Di tanah rantau, ada yang namanya orang kampung, ada juga yang namanya kampungan,
Orang kampung itu orang yang sebelum merantau hidup terhormat di pedesaan,
Salat ke mesjid, magrib mengaji, menghirup udara segar, terjaga dari sumbang etika dan langgar norma, pergaulan aman,
Sedangkan kalau kampungan itu, dia orang kampung, namun gayanya lebih dari pada kaum borju saat dibandingkan,
Dandanannya sering berlebihan,
Mukanya lebih putih dari orang Kaukasia, lehernya kecoklatan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 22.45
with No comments
Bukan rasis, bukan pula menebar rasa benci,
Andai Tragedi Poso terjadi di era gencarnya globalisasi seperti saat ini,
Tak bisa dibayangkan, bagaimana nasib semua umat kristiani,
Setelah anak-anak muslim mereka sembelih bagai sapi,
Setelah mereka masuk masjid dengan lancang, bukan untuk memberi salam, namun untuk membunuh, membawa parang dan belati,
Setelah mereka, penganut agama yang dibawa penjajah itu menumpahkan darah kaum muslimin, banyak yang mati,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 22.41
with No comments
Saat kalah dalam sebuah kompetisi, sebenarnya kelemahan dirilah yang harus disalahkan,
Namun sayangnya, lebih banyak orang yang suka menyalahkan kehebatan lawan,
Kehebatan bukanlah sebuah kesalahan,
Mengetahui kelemahan diri, namun tidak berusaha memperbaiki, itu yang memprihatinkan,
Jika tak siap, jangan berkompetisi, fokuslah untuk meningkatkan kemampuan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 22.36
with No comments
Al-isnadu mina'd Diin,
Pencatutan referensi itu adalah bagian dari syiar agama,
Betapa Islam sangat menghargai hak cipta,
Hingga bahkan menukil pendapat singkat saja harus jelas dari mana sumbernya,
Maaf, banyak kawan yang punya tulisan bagus, menyentuh, namun karena
aku tahu tulisan itu adalah bentuk plagiasi, manfaat tadi seolah hilang,
sia-sia,
Rasa suka dan kagum yang harusnya muncul berubah
menjadi keprihatinan, karena ia menganggap referensi bagai kulit kacang
belaka,
Jangan, jangan pernah berlaku demikian jika ingin diberi pahala oleh Allah dan dihargai manusia,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 22.31
with No comments
Dahulu, ada tiga hal yang sangat ditakutkan orang tua agar tidak terjadi pada anak mereka,
Tidak bertuhan (ndak batuhan) adalah yang pertama,
Tidak berpikir (ndak bautak) adalah yang kedua,
Tidak beradab (ndak baradaik) adalah yang ketiga,
Mengatasi status tak bertuhan, banyak pihak peduli. Terbukti dengan adanya MDA dan kajian remaja,
Mengatasi tidak berpikir? Ada sekolah-sekolah yang siap mendidik anak2 untuk menjalankan "kincia-kincia" (logika),
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 21.49
with No comments
Ketek taraja-raja, gadang tabao-bao, tuo tarubah tido,
Waktu kecil mulai belajar menari yang bukan-bukan,
Saat besar, apa yang diajari kepadanya waktu kecil menjadi kebiasaan,
Waktu tua, tak mungkin lagi perubahan bisa diharapkan,
Jangankan anak yang waktu kecil diajari joged, yang diajari mengaji saja bisa jadi salah jalan,
Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 21.38
with No comments
Apa yang dilakukan oleh ormas-ormas berlabel agama sebenarnya bukanlah aksi,
Melainkan hanya reaksi dari aksi-aksi bobrok yang marak terjadi,
Makanya, membubarkan ormas tak ada bedanya dengan mengelap lantai basah akibat loteng yang bocor, tak berarti,
Yang harus dilakukan adalah menambal genteng, dalam hal ini bermakna "Hentikan segala aksi-aksi pemancing reaksi",
Meskipun ormas dibubarkan, selama aksi bobrok masih berjalan, akan selalu ada ormas-ormas lain yang sehati,