Telah banyak kita lihat dampak buruk dari utang,
Kemana-mana selalu merasa diikuti penagih, hati jadi tak tenang,
Berapapun harta yang didapat, selalu digunakan untuk membayar utang, tabungan semakin berkurang,
Hidup menjadi tak bebas, harus berpikir dua kali agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan si pemberi utang. Hidup menjadi terkekang,
Contoh nyatanya, anggota legislatif yang kampanye dengan biaya utang, saat menjabat cenderung semena-mena mencuri uang,
Kemana-mana selalu merasa diikuti penagih, hati jadi tak tenang,
Berapapun harta yang didapat, selalu digunakan untuk membayar utang, tabungan semakin berkurang,
Hidup menjadi tak bebas, harus berpikir dua kali agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan si pemberi utang. Hidup menjadi terkekang,
Contoh nyatanya, anggota legislatif yang kampanye dengan biaya utang, saat menjabat cenderung semena-mena mencuri uang,
Atau bisa jadi juga mengambil kewenangan sesuai permintaan pemberi utang,
Bukan hanya caleg. Pun juga pengusaha, PNS, petani, profesi apapun, jika berutang besar, jangan harap hidup akan senang,
Maka tak heran, jika Nabi Saw mengajarkan kita doa agar terhindar dari utang,
"Wa nauzu bika min ghalabatiddaini wa qahrirrijal"
Semoga orang yang berutang dimudahkan untuk melunasinya,
Semoga yang tidak punya utang tidak terjebak oleh utang dan segala yang dijanjikannya,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar