Dalam sebuah diskusi, ada satu syarat yang harus diperhatikan,
Yaitu keseimbangan antara peserta diskusi, baik segi keilmuan maupun pengalaman,
Karena diskusi antara dua orang yang jauh berbeda akan menjadi percakapan tak berujung, tidak berkesudahan,
Contoh kongkretnya, mungkin bisa diibaratkan dengan seorang profesor dan anak TK yang terlibat dalam perdebatan,
Mengenai dampak dari bom besar yang diledakkan,
Profesor akan berkeras bahwa korban akan tewas, karena luka bakar, bahkan lebih parah, badannya bisa tercerai berai tak bisa lagi diselamatkan,
Yaitu keseimbangan antara peserta diskusi, baik segi keilmuan maupun pengalaman,
Karena diskusi antara dua orang yang jauh berbeda akan menjadi percakapan tak berujung, tidak berkesudahan,
Contoh kongkretnya, mungkin bisa diibaratkan dengan seorang profesor dan anak TK yang terlibat dalam perdebatan,
Mengenai dampak dari bom besar yang diledakkan,
Profesor akan berkeras bahwa korban akan tewas, karena luka bakar, bahkan lebih parah, badannya bisa tercerai berai tak bisa lagi diselamatkan,
Sedangkan anak TK akan mengatakan,
"Paling-paling akibatnya hanya perubaha warna menjadi hitam. Di film Tom & Jerry seperti itu, kemarin aku saksikan,"
Dan "unlimited dialogue" pun akan bermula. Jika keduanya tetap berkeras, maka tak akan pernah ada titik temu, karena beda kepala, beda pemikiran,
Solusinya, seharusnya si profesor diam, karena dalam ilmu logika, diam terhadap orang yang tidak (mau) paham adalah sebuah jawaban,
Ijinkan saya berpesan,
Budayakanlah diskusi, namun pastikan bahwa kawan diskusi memiliki ilmu yang setara jika dibandingkan,
Jika tidak sebanding, titik temu diskusi tak akan pernah bisa didapatkan,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar