Azam, bisa
dibilang tahu ilmu agama, tersenyum, mengusap pundak istrinya, berkata
lembut, "Ya sudah An. Baiklah. Tapi nanti sore Ana janji datang ya.
InsyaAllah nanti sore Mas akan akad nikah dengan istri baru di KUA. Yah,
bisa dibilang Mas mau nambah istri,"
Wajah sang istri tiba-tiba merah, ia terkesiap. "Kenapa Mas? Secepat itu? Kenapa Mas tidak minta ijin dulu sama Ana?!"
Sang suami masih tersenyum, "An, ijin istri untuk suami tidak pernah
disyaratkan dalam poligami. Suami mau menikah dua, tiga atau empat, itu
hak mutlak bagi suami. Jika nanti sore Papa mau menikah lagi, itu adalah
hak Papa. Hak Papa ini diatur oleh ilmu Fiqih lho An,"
Ana terdiam, tak tahu harus bicara apa. Azam tahu apa yag berkecamuk di hati istrinya, dan diapun melanjutkan,
"An, Mas tadi hanya bercanda. Mas tidak mungkin mencari istri lain.
Walaupun Fiqih menjamin hak Mas untuk menikah lagi, bukan berarti Mas
bisa menikah begitu saja tanpa persetujuan Ana. Bagi Mas, ada banyak hal
yang harus dipertimbangkan, termasuk perasaan Ana dan ketentraman Ana
selama berumah tangga dengan Mas. Jika Ana tidak rela Mas berpoligami
selama Ana masih hidup dan bisa menjalankan kewajiban sebagai istei,
maka Mas siap, siap untuk selalu bersama Ana, hanya bersama Ana, hanya
Ana,"
Ana ternganga, tak menyangka hal tersebut yang diucapkan
suaminya. Ia merasa menyesal, karena mungkin permintaannya tadi telah
menyakiti hati suaminya. Padahal dia tahu bahwa jika Seorang wanita
boleh sujud kepada selain Allah, maka sang Suami lah orang yang paling
berhak atas sujud istrinya.
"Maafkan aku, Mas. InsyaAllah akan
ku serahkan seluruh pengabdianku padamu. Semoga rumah tangga kita tetap
sakinah hingga kita tua nanti,"
Dan begitulah,
Ilmu fiqih itu penting, namun dalam beberapa kasus, fiqih juga melihat pada ahwal syakhsiyyah, keadaan si penanggung syariat,
Kau tahu kawan, aku tulis ini, bukan lantas kau boleh menuduhku mau
segera menikah, tidak. Mungkin dari segi Fiqih, aku memang seharusnya
sudah menikah, tapi banyak hal yang harus aku pertimbangkan, dan banyak
hal juga yang harus aku persiapkan disini, di jalan Para Ulama,
Aku mohon, selalu kau doakan kebaikan untukku, untuk kita, untuk saudara-saudara kita, untuk seluruh Umat Islam di Dunia,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar