Posted by Fakhry Emil Habib
Posted on 13.16
with No comments
|
Bagai air, ilmu dan harta harus diputar agar tidak keruh |
Sejatinya, harta itu dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan,
Paling tidak, kebutuhan primer, pangan, sandang, papan, beberapa menambahkan pendidikan,
Namun tak bisa dipungkiri bahwa banyak juga yang mengumpulkan harta
bukan untuk memenuhi kebutuhan, namun hanya ingin menumpuk kekayaan,
Kecintaannya bukan apa yang bisa dibeli dengan uang, namun kecintaannya
adalah uang itu sendiri, ditumpuk dan terus disimpan, tidak
dibelanjakan, apalagi diinfakkan,
Betapa banyak kita lihat orang yang rekening banknya penuh sesak oleh nol-nol yang dibawa mati pun tak akan,
Seolah uang itu akan dibawa bersamanya sampai mati, seolah uang itu juga akan ikut dimakamkan,
Tokoh yang mirip dengan ini adalah Datuak Maringgih, dalam roman Kasih Tak Sampai (Sitti Nur Baya) pernah Marah Rusli kisahkan,
Ini baru di kalangan pencari harta dunia, mungkin mental seperti ini
juga ada pada diri mereka yang berkecimpung di ranah keilmuan,
Mengumpulkan ilmu, menumpuknya hingga kadang lupa daratan,
Padahal sejatinya ilmu itu diwariskan, dipraktekkan, agar dapat memberi manfaat serta menyebarkan kemaslahatan,
Ilmu itu juga diwariskan agar tak hilang di telan zaman,
Apa gunanya ilmu dikumpulkan jika hanya untuk berdebat, mencari-cari
kesalahan serta hanya menumbuhkan rasa sombong yang ujung-ujungnya hanya
membinasakan?
Bukankah begitu? Patokan gengsi seseorang saat
ini adalah strata pendidikan, patokan kedudukan seseorang saat ini
adalah jumlah rekening tabungan,
Padahal Nabi Saw telah
perinngatkan bahwa manusia terbaik adalah mereka yang paling banyak
memberi manfaat bagi orang lain, bukan mereka yang hobinya hanya
menyimpan,
Yang punya kelebihan uang, hendaknya hartanya itu dibelanjakan untuk kebutuhan,
Jika kebutuhan sudah terpenuhi, kenapa tidak infakkan di jalan Allah, karena pasti dengan yang lebih baik akan Allah gantikan,
Yang punya ilmu, hendaknya ilmu itu dimanfaatkan,
Ilmu peternakan, pertanian, kelautan, da lainnya, karena negara kita
adalah negara agraris, bahari, yang diberkahi melimpah dengan hasil
alam, (seharusnya)
Yang punya ilmu agama ya disebarkan,
Ajarkan bagaimana tata cara ibadah, cara mempertahankan akidah, dan
jangan sekali-kali cari sensasi dengan melemparkan masalah "aneh" untuk
diperdebatkan,
Karena kita ingin sentosa di dunia, dan di akhirat diberi keselamatan,
Karena itu mari kita berdoa agar dimanapun kita berada, kita bisa selalu menjadi manfaat, bukan malah menjadi beban,
Semoga Islam kembali bangkit, kejayaan Nusantara dapat dikembalikan,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
*Tidak semua orang kaya dan orang berilmu itu dapat memberi manfaat,
namun biasanya, orang yang memberi manfaat adalah mereka yang punya
harta dan mereka yang punya ilmu. Semoga kita termasuk salah satunya..
0 komentar:
Posting Komentar