Banyak yang tak puas dengan praktek hukum negara? Itu biasa,
Namanya juga hukum yang dibuat manusia,
Tak ada gading tak retak, bukankah tak ada manusia yang sempurna?
Bagaimana mungkin hukum yang sempurna bisa dihasilkan oleh manusia yang tak sempurna?
Yang penglihatannya terbatas hanya pada apa yang tampak oleh mata,
Yang nalarnya terbatas hanya pada apa yang bisa dicerna kepala,
Namanya juga hukum yang dibuat manusia,
Tak ada gading tak retak, bukankah tak ada manusia yang sempurna?
Bagaimana mungkin hukum yang sempurna bisa dihasilkan oleh manusia yang tak sempurna?
Yang penglihatannya terbatas hanya pada apa yang tampak oleh mata,
Yang nalarnya terbatas hanya pada apa yang bisa dicerna kepala,
Tak salah jika Light Yagami, memilih bertindak di luar jalur hukum, membunuh para kriminal yang makin merajalela,
Sudahlah, itu di Jepang, bukan Indonesia,
Bahkan itu hanya fiksi, bukan dunia nyata,
Bagaimana kita?
Kita tak perlu lagi susah mencari hukum yang sempurna, karena kita manusia beragama,
Yang percaya bahwa Dia Maha Sempurna, Maha Bijaksana,
Dan Dia juga telah turunkan hukum-Nya melalui Nabi-Nya,
Sempurna? Pasti! Tergantung bagaimana kita menjalankannya,
Karena kesempurnaan hukum saja tak cukup, juga dibutuhkan keterujian pribadi yang bekerja,
Baik dari segi kejujuran, maupun keterampilannya,
Jika saat ini negara kita masih menggunakan sistem hukum warisan Belanda,
Kenapa tak coba praktekkan yang lebih bernuansa agama?
Ayo, katanya benci penjajahan, tapi warisannya tetap dipertahankan semati-matinya,
Karena negara kita bukan negara tak bertuhan, mengapa masih ragukan apa yang sudah diturunkan oleh-Nya?
Karena sejarah telah buktikan bahwa penjajah kita tak membawa kebaikan, mengapa masih membawa-bawa warisan Belanda?
Karena kita ingin sukses dunia, selamat akhirat, yang keduanya hanya bisa diraih dengan mempraktekkan agama,
Semoga Islam kembali bangkit, Nusantara kembali jaya,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar