Siswa laki-laki berjas necis, wanita berdandan menor, ke salon 3 jam lamanya,
Jika pada hari biasa baju longgar menjadi seragam, maka saat perpisahan baju ketat menjadi andalan, membuat sakit mata,
Ini adalah fenomena perpisahan di siang hari. Lalu apa yang terjadi malam harinya?
Pesta narkoba? Berdisko ria? Menyewa hotel? Bisa saja!
Alangkah memprihatinkan jika pendidikan 3 tahun di SMA ditutup dengan kegiatan hura-hura,
Lebih memprihatinkan lagi jika ada siswa yang kurang mampu, ia harus berutang sana-sini karena tidak mungkin ia berpenampilan biasa saat kawan-kawannya memakai setelan yang harganya berjuta,
Seharusnya kita semua sadar, bahwa berakhirnya pendidikan SMA bukanlah akhir dari akhlak dan adab baik yang harus dijaga,
Bukan menyalahkan, tapi ini adalah tanggung jawab para guru, karena merekalah yang seharusnya bisa memberi batas-batas serta aturan acara,
Alangkah baiknya, selain diisi hiburan positif, perpisahan juga dihias doa,
Seluruh murid memakai pakaian sederhana yang tidak memberi sekat antara siswa miskin dan siswa kaya,
Acara akan lebih khidmat, rasa haru akan lebih terasa,
Kesan akhir tak akan terlupa, maka berilah kesan akhir yang baik, yang indah, dan lebih penting, beradab mulia,
Karena pendidikan itu, selain memberi kecerdasan otak, ia juga mengayomi akhlak, keduanya harus berjalan beriring bersama,
Jangan sampai panas setahun terhapus hujan sehari, pendidikan tiga tahun terhapus perpisahan sehari, percuma,
Semoga pendidikan yang ada benar-benar sesuai dengan tujuan awalnya,
Semoga hasil dari pendidikan itu terlihat dari tindakan nyata,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar