Kadang saya pun
bingung bagaimana untuk membahasakan, karena nyatanya, empat nama di
atas berbeda, meski sedikit orang yang menyadari,
Baiknya kita mulai dari Agam, sebuah Kabupaten Madani,
Ia kokoh mengelilingi sebuah kota kecil di bagian timurnya, yang bernama Bukittinggi,
Tapi jangan salah, Bukittinggi sekarang berbeda dengan Bukittinggi yang dulu pernah menjadi ibukota PDRI,
Baiknya kita mulai dari Agam, sebuah Kabupaten Madani,
Ia kokoh mengelilingi sebuah kota kecil di bagian timurnya, yang bernama Bukittinggi,
Tapi jangan salah, Bukittinggi sekarang berbeda dengan Bukittinggi yang dulu pernah menjadi ibukota PDRI,
Karena nyatanya, ibukota PDRI dulu lokasinya ada di Kabupaten Lima Puluh Koto, tepatnya di Kecamatan Gunuang Omeh, Nagari Koto Tinggi,
Sedangkan Bukittinggi kini adalah sebuah kota madya yang didirikan di Tanah Kurai, salah satu daerah di Kabupaten Agam, karena aktifitas ekonomi serta kepadatan penduduk di sana yang mulai tinggi,
Lalu Bukittinggi yang tertulis di buku sejarah itu Bukittinggi yang mana? Nah, itu yang mau saya terangkan kini,
Bukittinggi yang dikenal luas, sebenarnya adalah daerah tanpa batas pasti,
Yang pasti, ia adalah daerah yang dikawal tiga gunung tertinggi di Sumatera Barat, yaitu Gunung Sago*, Gunung Singgalang dan Gunung Marapi,
Tri Arga, begitulah gelarnya, jika dilihat dari puncak Gunung Merapi, maka kawasan Bukik Tinggi terlihat bagai kuali,
Ia juga dikawal oleh Bukit Barisan yang berjejer rapi,
Lihatlah di peta, foto, google map, maka Anda akan temukan keindahan yang membuat bangsa lain iri, hingga mereka berniat menguasai,
Anda masih tinggal di kawasan yang dikawal tiga gunung tadi?
Berarti Anda orang Bukik Tinggi, meskipun KTP Anda bukan Bukittinggi, pemimpin Anda bukan Pak Ismet Amziz dan Pak Harma Zaldi,
Karena Agam, Bukik Tinggi dan Kurai sudah ada sedari dulu, bahkan jauh sebelum saya juga Anda menginjakkan kaki di Bumi,
Namun Bukittinggi sebagai kota madya adalah sebuah kota baru (sekitar tahun 90-an), tegak di tanah Rang Kurai, pusat kegiatan wisata, transportasi dan ekonomi,
Menarik bukan? Menarik saat menyadari bahwa kadang, fakta yang lama kita percaya ternyata keliru, karena bertentangan dengan fakta, tidak didukung oleh bukti,
Semoga Kota Bukittinggi tidak tertular penyakit kota-kota besar yang rawan kriminal, subur prostitusi,
Semoga urang kurai tetap dapat memahami, bahwa meski kini berbeda secara tatanegara, Kurai tetaplah satu dari kecamatan-kecamatan di Luhak Agam, Luhak Madani,
Semoga Allah menjaga Ranah Minang dari penjajahan moderen yang merusak akhlak dan membutakan nurani,
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^
Nb:
*Sebagian versi menyebut Gunung Tandikek, tapi bukti validnya masih diperdebatkan, karena mirisnya, tulisan sejarah Minang telah dijual kepada pihak asing, dengan iming-iming sebungkus Indomi.
masih binguang ambo tuan, kalaulah kotamadya bukittinggi tu dibantuak taun 90 an, baa kok peringatan hari jadi no lah baratuh taun?
BalasHapus